Kisah Gadis SMA yang Menjadi Wanita Penghibur Karaoke Demi Uang

Di Zaman sekarang ini untuk hidup bagi sebagian orang pasti sangat susah, apalagi jika mereka merupakan orang yang lahir dari kalangan tidak mampu. Bagi mereka hidup ini serasa sangat tidak adil sekali. Bagaimana tidak?? Mereka mau makan saja susah di lain pihak di jalanan mereka melihat anak orang kaya yang selalu naik mobil kemana mana , dengan baju yang bagus dan sudah memakai handphone yang sudah sangat canggih. Tentu saja mereka hanya dapat menyalahkan nasib mereka yang lahir di keluarga miskin, seperti yang dialami oleh "Ayu".

Awal saya kenal Ayu ketika di SMA di salah satu sekolah sederhana di Bandung. Ayu merupakan anak yang tampak ceria tetapi di dalam hatinya tidak seperti begitu. Karena ketika melihat teman - teman sekelas yang selalu membeli hp yang terbaru dan selalu pamer di depan Ayu, dan mengejeknya " Yu , kapan kamu beli HP Blackberry ? Zaman sekarang masih zaman ya pake hp jadul ga berwarna" lalu teman temannya akan ikut mentertawakan Ayu (saat itu hp blackberry merupakan hp canggih ) yang memiliki gengsi tersendiri ketika orang memilikinya" . Sedangkan Ayu hanya memakai hp dengan layar hitam putih. Di dalam hatinya ia hanya bisa kesal dan memendam rasa keinginannya yang juga ingin memiliki hp yang paling baru. Apa daya Ayu bapaknya hanya seorang tukang becak dan ibunya Ayu sudah tidak ada. Untuk membayar uang sekolahnya saja sudah susah. Ayu juga dapat sekolah disini karena mendapat beasiswa sehingga uang sekolahnya hanya 30% dari harga sebenarnya.

Hari demi hari membuat Ayu memendam rasa kesalnya dan disuatu hari Ayu bertemu dengan Sari dengan dandanan yang sangat mencolok. Sari ini sebenarnya berasal dari keluarga yang biasa saja tetapi Sari dapat memiliki hp keluaran terbaru dan juga tas yang digunakan Sari selalu tas bermerk. Setelah mereka bercerita Sari pun mengajak Ayu untuk ikut dirinya bekerja di sebuah karaoke. Ayu pun tergoda dan mengikuti Sari ke sebuah Karaoke dengan jarak tempuh 25 menit berjalan kaki dari sekolahnya. Setelah itu Sari pun memperkenalkan Ayu dengan seorang wanita yang dipanggil dengan sebutan "mami". Awal dari sanalah Ayu mulai terjerumus dengan dunia malam. Prestasi Ayu di sekolah pun berantakan. Merasa sudah punya banyak uang Ayu pun merasa di atas angin, dan selalu melawan ketika ayahnya ingin menasehatinya. Ayahnya yang sudah tua, hanya bisa sakit hati melihat anaknya yang semakin terjerumus, padahal dulunya Ayu merupakan anak yang patuh dan giat belajar. Tetapi apa daya ayahnya yang hanya seorang tukang becak, karena ketika ayahnya memarahi Ayu, dia tidak akan pulang ke rumah hingga beberapa hari.

Hingga suatu hari penyesalan pun datang, karena Ayu mengetahui bahwa dirinya hamil. Lambat laun pun semua teman teman sekolahnya mengetahuinya dan Ayu kemudian juga dikeluarkan dari sekolah. Di karoke pun sudah tidak menerimanya bekerja kembali. Dari situlah Ayu mulai sadar tetapi penyesalannya pun sudah terlambat. Ayahnya hanya bisa bersedih melihat anaknya dengan kondisi seperti itu. Ayu kemudian memohon maaf kepada ayahnya. Ayahnya lah merupakan satu satunya orang yang mau menemani Ayu saat dia susah.

3 tahun kemudian anaknya Ayu sudah bisa berlari dan berteriak ketika melihat ibunya pulang bekerja. Saat pagi hingga sore kakeknya lah yang menjaga cucunya. Karena kakeknya sudah tua menarik becak sudah sangat menguras tenaga. Saat ini Ayu bekerja di Toko Grosir kelontong sebagai kasir dengan hidup yang seadanya Ayu pun sudah puas bisa membiayai anaknya dan juga ayahnya. Toko kelontong ini dikelolah oleh orang tua saya. Ayu merupakan pekerja yang giat dan teliti sehingga orang tua saya sangat puas dengan kinerjanya. Sekarang Ayu tidak berharap untuk hidup mewah, dengan hanya bisa menyongsong hari esok yang cerah dia pun sudah puas.

 Dari sanalah Ayu menceritakan kisahnya semenjak dia keluar dari sekolah. Dan dia sangat menyesal dan berharap agar para generasi mudah tidak melakukan kesalahan yang seperti dia lakukan.